Kamis, 24 Mei 2018

Video Bagaimana Kutu Rambut Berkembangbiak Dengan Menggigit Kulit Kepala

Anda punya masalah dengan kutu rambut dan masih bingung bagaimana cara mengatasinya?.. tonton video berikut ini sampai habis dan lihat bagaimana kutu rambut tersebut menggigit kullit sehingga menimbulkan rasa gatal yang luar biasa.

Jika dibiarkan dan tidak segera diatasi tentunya akan menjadi lebih parah lagi. Adapun beberapa dampak bahaya dari kutu rambut yang tidak banyak orang ketahui antara lain adalah: 
  1. Menimbulkan iritasi dan gatal dikulit kepala
  2. Bisa menular dengan cepat apa lagi terjadi kontak langsung dengan sependerita seperti tidur bersama atau memakai aksesoris rambut dari si penderita kutu
  3. Susah konsentrasi karena kepala terasa gatal
Cara terbaik untuk mengatasi permasalah ini adalah dengan menghindari kontak langsung dengan sipenderita dan biasakan untuk hidup sehat serta tetap selalu jaga kebersihan diri.



Semoga video ini bermanfaat.

Rabu, 23 Mei 2018

Benarkah Kutil Kelamin Juga Disebabkan Virus HPV ?

Kutil pada kelamin dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, salah satunya yang paling umum adalah kondiloma akuminata. Kondiloma Akuminata merupakan suatu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Pada sebagian kasus, kutil kelamin ini dapat menghilang dengan sendirinya tanpa pengobatan, namun dapat juga terus tumbuh dan membesar. Kadang kutil ini juga dikenal dengan istilah jengger ayam.

Sebagian besar kutil kelamin berukuran sangat kecil dan berbentuk datar sehingga sulit terlihat secara kasat mata. Biasanya mereka yang mengalami kondisi ini akan merasakan gatal-gatal pada daerah sekitar daerah genitalnya. Selain tumbuh satu per satu, beberapa kutil kelamin juga dapat tumbuh secara berdekatan atau membentuk kelompok yang lebih besar.


Pada pria, kutil dapat tumbuh di bagian batang dan ujung penis, anus, serta kantong zakar. Sedangkan pada wanita, kutil kelamin dapat tumbuh pada bagian dinding vagina, leher rahim, vulva, dan kulit di antara lubang vagina dan lubang anus. Kutil kelamin juga bisa tumbuh di dalam mulut dan bahkan tenggorokan seseorang yang melakukan seks oral dengan seorang penderita.

Secara detail agak sulit menjelaskan secara spesifik mengenai kutil kelamin, sebab hanya dokter yang terlatihlah yang dapat membedakan antara penyakit kutil kelamin dengan penyakit kelamin lainnya.

Jika Anda menderita benjolan pada daerah kelamin sebaiknya segera periksakan kepada dokter umum/spesialis kulit kelamin untuk menentukan jenis keluhan Anda.

Kutil kelamin ialah penyakit yang menular melalui hubungan seksual. Kutil kelamin ini berupa benjolan kecil yang menyerupai kulit dibagian kelamin. Benjolan ini akan terus bertambah jika tidak ditangani dengan cepat dan akan terus membesar pada bagian alat kelamin.

Jika penyakit kelamin dibiarkan maka akan tumbuh seperti bonkol yang besar sekali, dapat tumbuh seperti kembang kol dan tidak menyebar. Karena kemiripan bentuknya, kutil kelamin pun sering disebut dengan jengger ayam. Meskipun kutil kelamin hanya tumbuh di alat kelamin tetapi lebih mengganggu dibandingkan kutil di bagian tubuh lainnya. Jika tidak diobati kutil kelamin menimbulkan beban psikologis bagi penderitanya.

Dua dari tiga orang yang melakukan hubungan seksual dengan mereka yang memiliki kutil kelamin juga terkena penyakit ini. Biasanya dalam tiga bulan setelah melakukan kontak, tetapi terkadang sampai beberapa tahun.

Kutil pada alat kelamin luar bisa diangkat melalui laser, krioterapi (pembekuan) atau pembedahan dengan bius lokal. Pengobatan kimiawi, seperti podofilum resin atau racun yang dimurnikan atau asam trikloroasetat, bisa dioleskan langsung pada kutil. Tetapi pengobatan ini memerlukan waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan, bisa melukai kulit di sekelilingnya dan sering gatal.

Kutil di uretra bisa diobati dengan obat anti kanker seperti tiotepa atau florourasil. Pilihan lainnya adalah pengangkatan kutil dari uretra melalui pembedahan endoskopik. Kutil genitalis sering kambuh dan memerlukan pengobatan ulang. Pada pria yang belum disunat, kekambuhan bisa dicegah dengan menjalani penyunatan.

Apa Yang Dimaksud Dengan Virus HPV ?

HPV (Human Papilloma Virus) merupakan suatu jenis virus DNA dari famili papillomavirus yang dapat menyerang manusia. HPV terutama menginfeksi kulit dan jaringan mukosa, termasuk genital/alat kelamin, mulut dan tenggorokan. Terdapat lebih dari 100 jenis HPV. HPV-16 atau HPV-18 adalah jenis virus HPV yang memiliki risiko tinggi dan paling banyak ditemukan sebagai penyebab kanker serviks. Sedangkan HPV-6, HPV-11, dan beberapa jenis HPV lainnya memiliki risiko rendah dan biasanya menimbulkan tumor jinak. Berdasarkan risikonya, HPV dibagi menjadi dua :

HPV risiko rendah
  • Contoh: HPV-1 HPV-6, HPV-11
  • Tumor jinak/ kutil di kulit (veruka vulgaris) atau di kelamin (kondiloma akuminatum)
HPV risiko tinggi
  • Contoh: HPV-16 dan HPV-18
  • Tumor ganas/kanker: serviks, faring/tenggorokan, mulut

HPV sangat mudah menular melalui kontak langsung dengan kulit yang terkena (lesi) atau melalui hubungan seksual (pada HPV genital). Dan belum ada laporan penularannya melalui ciuman bibir. Meski sudah di vaksin HPV belum tentu pasangan Anda terbebas dari penularan virus HPV.

Saat ini hanya terdapat dua jenis vaksin HPV yang beredar di pasaran: bivalent (untuk HPV tipe 16 dan 18) dan tetravalent/quadrivalent (untuk HPV tipe 16, 18, 6, dan 11). Vaksin jenis bivalent ditujukan untuk tipe HPV golongan risiko tinggi yang paling sering menyebabkan kanker serviks, sedangkan vaksin tipe tetravalent/quadrivalent juga ditujukan untuk tipe HPV 6 dan 11 yang seringkali menyebabkan kutil genital.

Menurut Kristoforus, vaksin HPV bekerja layaknya sebuah benteng. Antibodi yang diproduksi tubuh karena telah menerima vaksin HPV hanya dapat mencegah virus HPV baru masuk ke dalam sel tubuh. Jika virus HPV telah ada di dalam beberapa sel tubuh sebelum vaksin diberikan, vaksin tersebut tidak akan mampu membunuhnya.

Oleh karenanya, bagi orang yang sudah dewasa, cara paling efektif untuk mencegah kanker serviks atau penyakit lain yang disebabkan virus HPV adalah lewat kombinasi screening dan vaksin.

“Screening untuk mengecek virus yang sudah ada [di dalam tubuh], vaksin untuk mencegah virus masuk,” ucap Kristoforus.

Untuk diketahui, kanker serviks adalah penyakit kanker kedua terbanyak yang dialami wanita setelah kanker payudara. Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV, yang dapat menular lewat hubungan seksual, kontak tidak langsung, dan transmisi dari ibu ke anak yang dikandungnya.

Di Asia Tenggara, Indonesia adalah negara dengan angka kejadian kanker serviks tertinggi. Dari angka kejadian yang mencapai 13.762 tiap tahun, sejumlah 7.493 individu meninggal, berdasarkan data Globocan 2018.

Selama beberapa tahun belakangan, negara-negara lain mengalami penurunan dalam angka kejadian kanker serviks. Sedangkan di Indonesia angka kejadian kanker serviks makin meningkat dengan signifikan tiap tahunnya.

Padahal, kanker serviks bisa dicegah dengan pemberian vaksin HPV. Di Australia, misalnya, angka kejadian kanker serviks turun hingga 50 persen setelah imunisasi nasional HPV dilakukan

Demikian, semoga informasi ini bermanfaat.

Benarkah Gejala Serviks Itu Berawal Dari Virus HPV ?

Zaena Berusia 29 Tahun menceritakan pengalamannya kepada Dokter..

" Sekitar 6Thn yang lalu saya pernah mengalami rasa sakit saat berhubungan seksual dan berdarah serta nyeri dipinggul rahim dan paha. Hal ini berjalan sekitar 3bulan, namun setelah itu saya tidak pernah merasakan sakitnya lagi. "

" Namun anehnya saya merasakan rasa yang tidak biasa dalam vagina/rahim saya. Rasanya seperti ada bulatan dan semakin hari semakin terasa perkembangannya. Ditambah lagi saya mengalami keputihan hampir setiap harinya tapi tidak banyak namun menurut saya itu lumayanlah dan aromanya pun benar benar tidak enak. "

"Pertanyaan Saya, apakah saya kena gejala kanker serviks ? "

Memiliki keluhan seperti itu ? Kami bersedia menjawabnya..
Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada area leher rahim yaitu bagian rahim yang menghubungkan rahim bagian atas dengan vagina, Kanker serviks disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV), sebagian besar disebabkan oleh HPV-16 dan HPV-18.

Faktor risiko kanker serviks diantaranya:
  • Hubungan seksual pertama kali < 16 tahun
  • Sering berganti-ganti pasangan seksual
  • Jumlah kehamilan/jumlah anak banyak
  • Merokok
  • Kontrasepsi: penggunaan kontrasepsi pil dalam jangka waktu lama (>5 tahun) meningkatkan risiko kanker leher rahim sebanyak 2 kali.
  • Daya tahan tubuh lemah: pada wanita immunocompromised (penurunan kekebalan tubuh) seperti transplantasi ginjal dan HIV, dapat mengakselerasi (mempercepat) pertumbuhan sel kanker dari noninvasif menjadi invasif (tidak ganas menjadi ganas)
  • Infeksi HPV (Human Papilloma Virus)
Untuk mencegah terjadinya kanker serviks, maka Anda harus menghindari faktor risiko yang disebutkan di atas. Selain itu, Anda dapat melakukan vaksinasi HPV.
Gejala kanker serviks:
  • Perdarahan abnormal atau flek (bercak perdarahan) yang keluar dari vagina terutama setelah melakukan hubungan seksual. Perdarahan dapat ditemukan di antara 2 siklus haid, saat haid (jumlah perdarahan haid bertambah), bahkan setelah menopause.
  • Stadium lanjut: bercak vagina yang berbau, penurunan berat badan, dan obstruksi (sumbatan) dalam berkemih, nyeri panggul.

Cara mendeteksi tanda paling awal yang dapat ditemukan sebelum berkembangnya kanker serviks (lesi pra-kanker serviks) hanya dapat ditemukan melalui pemeriksaan pap smear atau IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) yang dilakukan oleh dokter umum/spesialis kebidanan dan kandungan. Jika Anda sudah pernah melakukan hubungan seksual maka dapat dilakukan pemeriksaan vagina dengan papsmear.